PORTADIN Gelar Silaturahmi Sesama Orang Tua Anak Disabilitas

KAB. GARUT (BOSS INTERPOL) -  Persatuan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (PORTADIN) Kabupaten Garut mengadakan kegiatan silaturahmi yang bertema "Peranan Orang Tua Anak Disabilitas dalam Pemenuhan Tumbuh Kembang di Rumah” yang dilaksanakan di Sekretariat Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jalan Suherman, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis (27/2/2025).

Dalam kesempatan ini, Yuli Aryani, sebagai narasumber menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menampung aspirasi dari orang tua penyandang disabilitas serta membangun agen perubahan dengan menerapkan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi anak-anak disabilitas.

"Hari ini saya ingin berbagi semangat kepada bapak/ibu dengan anak disabilitas di Kabupaten Garut," ungkapnya.

Ia menegaskan, bahwa PORTADIN sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat, ingin membantu dalam menyampaikan aspirasi dan mencari potensi dalam diri. Kemudian Ia juga berharap PORTADIN dapat memiliki lembaga non-formal dalam menampung kegiatan anak yang memiliki talenta khusus.

"Mungkin kalo anak normal punya tempat les dan kami juga ingin seperti itu, tapi lebih ke kemampuan yang berdasarkan bakat-bakat dari mereka" ungkapnya.

Ia berharap ke depannya akan bekerja sama dengan psikolog dan dokter anak tumbuh kembang. Ia menyampaikan rasa terimakasih kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut atas support dalam kegiatan ini.

Yuli berpesan kepada orang tua yang memiliki anak disabilitas untuk tidak patah semangat.

"Dengan anak istimewanya dan memiliki kebutuhan khusus jangan patah semangat jangan patah arah karena kita diberikan kepercayaan berati kita mampu serta selalu ingat mereka dihadirkan ke kita bukan karna kita spesial tetapi mereka yang akan membuat kita spesial," tuturnya.

Selain itu, orang tua dari salah anak berkebutuhan khusus Down Syndrome (DS), Popi (23) menyampaikan tentang tantangan terberat yang miliki anak berkebutuhan khusus salah satunya ketika mereka berada di usia remaja dan tidak tahu apa arti dicintai, serta yang mereka tahu hanya ya dan tidak.

"Jadi ketika menanyakan kepada mereka itu harus ada A dan B tidak boleh warna abu karena membuat mereka semakin pusing," ungkapnya.

Popi menambahkan, bahwa organisasi PORTADIN sangat membantu dalam hal menguatkan mental untuk para orang tua.

"Karena kejadian yang di alami anaknya orang tua yang belajar, dalam hal menguatkan mental dengan siap untuk menerima semua kebutuhan khusus sang anak," ungkapnya.

Ia berharap, pemerintah senantiasa memberikan perhatian terhadap organisasi PORTADIN dan anak kebutuhan khusus.

"Agar membuka ruang dalam melanjutkan pendidikan untuk anak kebutuhan khusus serta manampung potensi dalam diri sang anak," katanya. (Humas Pemkab Garut/rka)